Aksi Kemanusiaan atas Penggusurannya Warga Kampung Mekarsari Tangerang
POTRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang – Kumpulan aliansi masyarakat yang berada di Kota Tangerang, hari ini menggelar aksi kemanusiaan di depan pintu gerbang Pusat Pemerintahan Kota Tangerang pasca terjadinya penggusuran di kampung Mekarsari RT 02 RW 06, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang. Jum’at (08/12/2017)
Saipul Basri, sekretaris Patriot Nasional (Patron) yang yang juga kordinator lapangan menjelaskan, hari ini bukan hanya sekedar aksi, tetapi kami juga melakukan penggalangan dana untuk masyarakat Mekarsari dan aksi ini bukan pertama dan terakhir kalinya akan tetapi berkelanjutan nantinya.
“Pada hari ini kita atas nama masyarakat, meminta pertanggung jawaban pemerintah daerah dalam hal ini Walikota Tangerang dan juga DPRD kota Tangerang atas apa yang telah mereka lakukan kepada masyarakat yang tinggal di Kampung Mekarsari. pemerintah telah melakukan penggusuran semena – mena terhadap masyarakat dan tidak ada pertanggung jawaban dari pemerintah, sehingga banyak masyarakat yang tinggal di atas makam (kuburan),” ucap pria yang mempunyai nama panggilan Marcel
Saipul mengatakan, kawan kawan yang melakukan swiping (pemberhentian) terhadap kendaraan Dinas pemerintah kota Tangerang (Plat Merah) ini dikarenakan untuk menyampaikan rasa kekecewaan nya terhadap pemerintah dan juga supaya mereka mengetahui apa yang sudah mereka perbuat sehingga merugikan banyak masyarakat.
“Itu adalah hal yang wajar, karena itu adalah salah satu bentuk kekecewaan masyarakat lemah terhadap kebijakan atau keputusan yang di buat oleh pemerintah. Mereka adalah pemimpin kita yang seharusnya bertanggung jawab atas permasalahan yang terjadi,” tambahnya.
Dia menambahkan, bahwasanya akan ada aksi kelanjutan dengan jumlah masa yang lebih banyak. Dan diharapkan kepada kawan – kawan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun Organisasi Masyarakat (Ormas) yang ada di Kota Tangerang untuk bisa bergabung dalam aksi kemanusiaan selanjutnya.
“Langkah selanjutnya kita tidak akan berhenti melakukan gerakan – gerakan seperti ini, dan kami akan melakukan konsolidasi kepada kawan kawan lainnya untuk melakukan gerakan yang lebih besar,” katanya.
“Seharusnya pemerintah sendiri, setelah melakukan penggusuran. Ada langkah langkah lain untuk masyarakat yang terkena gusuran jangan sampai ketika pemerintah melakukan penggusuran terhadap rumah masyarakat dan ketika rata diam saja. Bagaimana masyarakat bisa hidup. Sampai – sampai mereka aja tidur di atas makam (kuburan) terkena panas dan hujan coba bayangkan. Sekarang kalo saya katakan pemerintah sekarang ini dzolim terhadap masyarakat kecil,” tandasnya. (Mad)