Mulai Senin, Uji Coba Ganjil Genap Diterapkan di Tol Tangerang dan Jagorawi
POTRETTANGERANG.ID, Jakarta – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyatakan uji coba penerapan kebijakan pelat nomor ganjil genap mobil pribadi di dua tol akan dimulai hari Senin (16/4) pekan depan. Dua tol yang akan diuji coba adalah tol Jakarta – Bogor – Ciawi (Jagorawi) dari Gerbang Tol (GT) Cibubur hingga Jakarta serta tol Jakarta – Tangerang di GT Kunciran.
Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan uji coba akan berlangsung hingga akhir bulan ini. Setelahnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) sebagai payung hukum kebijakan ganjil-genap untuk dua tol tersebut.
“Lalu kami implementasikan (penuh) awal Mei,” kata Bambang saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/4).
Pemberlakuan kebijakan ini telah dimulai sebelumnya pada tol Jakarta – Cikampek, yakni di GT Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Pada dua GT tersebut Kementerian Perhubungan menerapkan tiga paket kebijakan yakni pemberlakuan ganjil-genap, pembatasan jam melintas truk, serta jalur khusus untuk bus.
Tiga kebijakan tersebut akan diberlakukan pada GT Kunciran. Namun untuk Tol Jagorawi, hanya dua paket minus pembatasan truk yang diberlakukan di GT Cibubur. Alasannya, karakteristik Tol Jagorawi berbeda, dengan jumlah truk yang melintas sedikit.
Sama seperti yang dilakukan di Tol Cikampek, Bambang menjelaskan pemerintah menyiapkan total 40 bus yang akan melintasi jalur khusus Jagorawi dan Jakarta – Tangerang.. Tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaannya nanti, jumlah armada bus akan ditambah.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai kebijakan ini cukup positif. Namun, tetap saja kebijakan ini hanya instrumen pengurang macet sementara. Harapannya ada solusi permanen dalam mengurangi kepadatan kendaraan seperti pemberlakuan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP).
Dia mengusulkan solusi permanen ini tetap dengan pengendalian volume kendaraan pribadi di tol, terutama apabila proyek Light Rail Transit (LRT) telah rampung. Selain itu dirinya juga menyoroti kecepatan truk yang kerap menjadi pangkal kemacetan. Padahal kecepatan minimum kendaraan di tol 60 kilometer per jam.
“Kami harap ada instrumen permanen, karena total per hari ada 47 juta perjalanan menuju Jakarta,” ujar Tulus. (Red)