Menkumham Peringati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-45
POTRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang – Memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan Ke – 54 Tahun. Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkum HAM RI) menggelar kegiatan Family and Society Gathring Se – Indonesia.
Kegiatan yang di ikuti oleh seluruh Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Se – Indonesia ini dipusatkan di LPKA Anak Laki Kelas I Tangerang yang berlokasi di Jalan TMP Taruna Nomer 29C, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Dengan mengusung tema “Tetap Ceria Meraih Asa” dan juga “Kami Pasti” Kegiatan yang diikuti serentak oleh LPKA seluruh Indonesia ini juga disiarkan secara langsung dan termonitor dengan infocus atau proyektor yang ada di kanan dan kiri panggung.
Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yassona Hamonangan Laoly membuka kegiatan ini dengan coretan lukisan dalam kanvas besar yang nantinya coretan tersebut akan dilanjutkan oleh para warga binaan.
“Selain melukis bersama anak dari warga binaan, kegiatan ini juga diisi dengan membasuh kaki kedua orang tua mereka. Supaya mereka seraya bersimpuh, bisa meminta dan juga memohon maaf atas kehilafan yang telah lalu mereka perbuat kepada orang tuanya,” ujarnya saat memberi sambutan.
“Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan kegiatan keagamaan. Yang mana para warga binaan seluruh indonesia mengkhatamkan Al-Qur’an dengan membaca tiga surah terakhir yang dilakukan bersama sama dengan seluruh LPKA yang ada di Indonesia,” tambahnya
Yassona menjelaskan, dari segala kegiatan. Satu diantaranya, yaitu membasuh kaki orang tua masuk dalam pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
“Meskipun memang agenda tahunan membasuh kaki orang tua di dalam Lapas, akan tetapi kali ini berbeda. Karena membasuh kaki kali ini serentak dilakukan oleh seluruh LPKA yang ada di Indonesia. Dan beberapa perwakilan LPKA juga kita hadirkan dipusat kegiatan ini,” terangnya
Yassona menambahkan, dirinya berharap keluarga dari para warga binaan disini diminta untuk melakukan keterlibatan dalam urusan ini, dan juga peran serta masyarakat. Karena menurutnya, semua itu sangat diperlukan dalam proses pendidikan dan pembinaan anak.
“Kalau semuanya ikut membantu, saya yakin kemampuan dan kepercayaan diri anak untuk dapat berinteraksi kembali secara optimal dalam masyarakat itu cepat. Jadi diharapkan kegiatan ini dapat mengembalikan semangat dan keceriaan anak dalam meraih masa depannya,.” tukasnya. (Mad)