Ini Kisah Kampung Kandang Kambing di Karawaci Tangerang
POTRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang – Kampung Kandang Kambing merupakan salah satu nama wilayah di RW 012, Kelurahan Nusa Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Penamaan kampung itu memiliki asal usul yang melekat dengan para angon (gembala) kambing. Konon, pada jaman kolonial, tempat itu menjadi pengangonan kambing yang cukup besar. Sehingga, tempat tersebut terkenal sebagai Kampung Kandang Kambing.
Berdasarkan cerita Pamali, warga asli Kampung Kandang Kambing, bahwa dahulu tempat itu menjadi tempat favorit bagi para penggembala. Dikarenakan tempat yang subur akan rumput dan ilalang, hal itulah yang menjadikan tempat favorit bagi mereka yang ingin mengangon kambing.
“Ia kalo para pengangon kambing dipastikan pada ke sini semua. Dan bukan hanya untuk mengangon saja. Malah, orangnya pun sampai-sampai tinggal di sini,” ucap pria yang kerap disapa Mali, tokoh masyarakat setempat.
Selain itu, dikisahkan dirinya, tempat tersebut sempat menjadi tempat beristirahatnya para tentara Belanda. Sebelum para gembala kambing datang ke tempat itu. Bahwa lahan yang luas tersebut dikuasai tentara Belanda yang sempat menjajah didaerah Kelurahan Nusa Jaya ini terlebih dahulu.
“Sebelumnya, penjajah yang megang wilayah ini. Karena karakteristik yang sejuk dengan rumput dan ilalang yang tumbuh di sini, dijadikan mereka tempat beristirahatnya,” jelasnya lebih lanjut.
Seiring berjalannya waktu, setelah tempat itu dikuasai tentara Belanda, para penggembala kambing yang mengetahui tempat itu dipenuhi rumput dan ilalang. Mereka berdatangan ke tempat tersebut, sehingga tempat itu dipenuhi kambing. Kemudian, ketika para penjajah itu pergi, sebelumnya mereka memberikan lahan itu ke seorang gembala yang bernama Naen.
“Penjajah memberikan kepada Naen, karena mereka percaya kepada Naen untuk menjaga dan merawat tempat ini. Dan saya ini salah satu keturunan Naen,” akui Mali.
Semenjak tahun 1980-an, lahan yang luas itu, diperjualkan oleh keturunan Naen, sehingga menjadi pemukiman padat penduduk hingga kini. Bahkan, sampai-sampai tidak ada lagi orang yang mengangon kambing di wilayah itu. Dikarenakan perkembangan jaman.
“Tahun 1990-an, pernah nama kampung ini ingin dirubah. Tapi karena keturunan Naen yang masih ada di sini, mempertahankan nama Kampung Kandang Kambing hingga saat ini. Lalu, sekarang sudah tidak ada yang ngangon kambing lagi, tak seperti dulu,” tandas Mali. (Yip)