59 Pasien di Kota Tangerang Dapat Mencoblos Besok
POTRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang – Sebanyak 59 masyarakat Kota Tangerang yang menjadi pasien di RSUD Kota Tangerang dan RSU Usada Insani gagal menyalurkan haknya pada Rabu (27/06/2018). Hal itu, membuat Panwaslu Kota Tangerang mengeluarkan surat rekomendasi KPU Kota Tangerang untuk segera melakukan Pemungutan Suara Susulan (PSS) serta penghitungan suara.
Hal tersebut dilakukan supaya masyarakat Kota Tangerang yang belum melakukan pencoblosan pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tangerang 2018 mendapatkan haknya sebagai peserta Pilkada.
Rekomendasi yang akan di keluarkan tersebut, diungkapkan oleh Agus Muslim, Ketua Panwaslu Kota Tangerang saat Press Conference bersama awak media di kantor Panwaslu, yang berlokasi dijalan Marga, Nomor 11 RT 04 RW 10, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
“Kami (Panwaslu) meminta kepada KPU Kota Tangerang agar menegur PPK Kecamatan Tangerang untuk melakukan pemungutan dan penghitungan suara bagi pemilih from A5 dirumah sakit rumah sakit yang ada di kota Tangerang,” ujar Agus, Kamis (28/06/2018).
Agus juga sangat menyayangkan terjadi pembatalan pemungutan suara susulan di Rumah Sakit Husada Insani dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang.
“Karena yang mempunyai From A-5 adalah orang – orang tertentu, ada yang pindahan rumah itu bisa nyoblos di tempat yang baru dirinya tempati, dan untuk pasien akan ada TPS khusus,” katanya
Agus juga menekankan bahwa KPU Kota Tangerang sebagai penyelenggara pesta demokrasi 5 Tahunan harus melakukan pemungutan dan penghitungan suara dalam waktu dekat.
“Soalnya masih ada yang mempunyai haknya untuk memberikan suara, dirumah sakit Husada Insani TPS 33 Jumlah pemilik suara 25 orang dan di RSUD Kota Tangerang di TPS 14 Sebanyak 17, dan di TPS 15 sebanyak 17 pemilik suara,” terangnya.
Mengenai pemilik suara apakah akan bertambah, Agus menjelaskan suara yang memiliki From A-5 tidak mungkin bertambah karena data yang di ajukan itu sudah masuk ke KPU Kota Tangerang.
“Kalau untuk berkurang itu mungkin terjadi karena siapa tahu ada pasien yang sudah pulang, atau sudah meninggal atau faktor lainnya,” pungkasnya. (Yip)