Rektor Untirta Siap Bantu Gubernur Banten dalam Merealisasikan Pendidikan Gratis
POTRETTANGERANG.ID, Banten – Rektor Untirta, Prof Sholeh siap untuk membantu Pemerintah Provinsi Banten dalam merealisasikan program pendidikan gratis. Bahkan, secara kelembagaan pada perguruan tinggi di Banten, pihaknya akan membantu Gubernur Banten dalam mempersiapkan segala aspek dalam menjalankan program yang pro terhadap masyarakat.
“Semengat yang diusung Pemrov Banten untuk memberikan pemenuhan hak pendidikan kepada masyarakatnya. Secara pribadi dan kelembagaan, siap membantu program itu,” kata Prof Sholeh dalam rillis yang diterima potrettangerang.id, Rabu (01/08/2018).
Menurut dirinya, program yang merupakan langkah baik dari Pemprov Banten dalam mencerdaskan masyarakat Banten. Dirinya berharap seluruh stakeholder, terutama DPRD Provinsi Banten dapat mendukung program tersebut.
“Harusnya legislatif mendukung program Gubernur Banten, jangan sampai mematahkan program ini. Saat ini, banyak warga miskin sangat berharap agar pendidikan gratis. Maka, harus kita dukung, berikan masukan dan awasi dengan seksama disetiap tahapan dan pengelolaannya,” tuturnya.
Pendidikan menjadi salah satu instrumen yang memacu semua aspek mendasar dalam membangun peradaban modern. Ditegaskan Prof Sholeh, gerakan yang cepat dan tepat dalam memposisikan pendidikan ini, agar dijangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa terbatasi oleh apapun. Seharusnya program pendidikan gratis didukung dan disupport dari seluruh elemen.
“Kalangan yang mampu saja, pendidikan gratis juga menjadu bagian hak mereka. Tapi tak menuntut kemungkinan, kalangan mampu yNg ingin memberikan bantuannya dalam sumbangan, tanpa adanya paksaan dari pihak-pihak tertentu itu diperbolehkan,” terang Prof Sholeh.
Sementara, Dr Rangga Galura Gumelar MSi, peneliti bidang Kualitas Pendidikan menyatakan, saat ini dikenal dengan era disruptif, seharusnya frame berfikir, bukan lagi kepada tataran anggaran dan perdebatan untuk pencitraan diri.
“Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten menolaknya dengan membabi buta, perdebatannya terhadap program pendidikan gratis tanpa argumentasi mendasar. Sangat jelas ini merupakan sebuah pengkhianatan terhadap kepentingan masyarakat Banten,” tegasnya.
Menurutnya, persaingan global yang tak dapat dielakan. Pasalnya perusahaan asing dapat menguasai pendidikan yang menguasai sumber daya manusia (SDM) dan tehnicalnya. Hal itu, membuat masyarakat Banten menjadi penonton.
“Jika hanya menolak tanpa berfikir kritis agar memgembangkan SDM Banten, menjadikan isu pendidikan gratis hanya sebagai komiditas politik, maka rusaklah Banten,” katany
“Hanya orang yg pesimistis jika selalu melihat dalam perspektif negatif. Anologinya sederhana Pendidikan gratis diributkan, padahal pendidikan gratis sudah dilakukan oleh Kabupaten/Kota sebelumnya di Banten. Jadi mengapa harus kebakaran jenggot ketika pemprov akan memperkuat poosisi masyarakat agar lebih sejahterah,” tandasnya. (Yip)