PT Pratama Abadi Industri Diduga Diskriminasi Karyawannya
POTRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang – Manegemen PT Pratama Abadi Industri diduga mendiskriminasikan karyawannya. Pasalnya, pihak managemen memaksa salah seorang karyawannya untuk menandatangani Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak tanpa alasan yang jelas.
“Saya selama dua hari, pada 28 dan 29 Agustus 2018 dipaksa untuk menandatangani surat PHK. Lalu, Kamis (30/09/2018) itu saya datangi dengan pendamping, tapi personalia tak mau menemui saya,” kata Taufiq Machdum yang diduga menjadi korban diskriminasi oleh managemen PT Pratama Abadi Industri kepada potrettangerang.id, Jumat (07/09/2018) malam.
Diterangkannya, pada Rabu (29/08/2018) sebanyak tiga orang security di depan pintu masuk departemen, menahan dirinya tidak memperbolehkan masuk keruangkerjannya. setelah itu, dirinya bertemu dengan personalia untuk mengetahui alasan tidak boleh masuk kerja.
“Iya kan saya masih kerja. Masa pada saat itu tidak diperbolehkan masuk. Bahkan, saat bertemu personalia, saya dipaksa untuk menandatangani surat PHK. Tapi saya tidak mau. Lalu, finger print untuk absensi saya juga sudah tidak aktif,” tutur Taufiq.
Ditambahkannya, pada Kamis (30/08/2018) saat dirinya didampingi keluarga untuk menanyakan PHK itu ke pihak perusahaan. Namun, Personalia tidak ada yang ingin menemui dirinya bersama keluarganya. Di Jumat (31/08/2019) dirinya dapat masuk, tapi tak diperbolehkan untuk memasuki departemen.
“Saya kerja di departemen CED (Camical Engineering Departemen). Tapi saya gak boleh masuk, hanya saja, finger print saya sudah aktif lagi,” tegasnya.
Dijelaskannya, Jumat (07/09/2018) ini dirinya saat memasuki area PT Pratama Abadi Industri, sebanyak empat orang personalia dan satu orang security menahan dirinya kembali, untuk tidak memperbolehkan masuk kerja.
“Hari ini saya ketemu lagi ama personali. Tapi personalia hanya bicara saya telah dipecat, meski saya tidak menandatangani surat PHK. Setelah itu, personalia langsung main pergi saja, sebelum saya meminta penjelasan ke personalia itu,” tegasnya kembali.
“Tapi saya mau menanyakan alasannya ke personalia pun, pasti jawabannya ialah disuruh atau ditugasi oleh atasannya. Nah ini, saya mau nanyakan langsung ke GA tapi ko tak mau menemui saya. Malah jadinya PHK tanpa adanya surat PHK. Makin parah pihak managemen,” tandasnya. (Yip)
Ya wajar lah, orang tidak brrkompeten kenapa harus di pertahankan? Membuat rugi perusahaan, untuk wartawan yang meliput kasus ini, seandainya anda mempunyai sebuah badan usaha dan merintis menuju sukses ketika itu anda membutuhkan karyawan tambahan, kemudian anda rekrut, melalui test oke lolos, kmudian praktek di lapangan dia tidak bisa mengerjakan job yang di tugaskan ke dia, apa anda akan mempertahankan orang bodoh seperti itu?
Kami membaca berita diatas hanya sepihak…kenapa tidak ada wawancara dengan perusahaan yang terkait? Sering orang menjelek2an pihak lain hanya untuk menutupi kesalahan dipihaknya. Semoga Potrettangerang juga bijaksana dalam menyebarkan informasi.