Refleksi Imlek, PKB Mengenang Jasa Gusdur
PITRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang Selatan – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar Refleksi Imlek ke-19 tahun 2570, momentum mengenang jasa Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ballroom Grand Serpong Kitchen, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (31/01/2019) malam.
Ardy Susanto, ketua panitia pelaksana mengatakan, acara itu memang rutin digelar oleh partai yang mendapatkan nomor urut 1 dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
“Jadi kegiatan ini menjadi tradisi di PKB yang sudah digelar dari tahun 2001 hingga sekarang 2019. Ini untuk merenungkan selama setahun kita berbuat apa saja,” terang Ardy kepada wartawan.
Pria yang juga politisi partai PKB menjelaskan, kegiatan ini untuk menatap bagaimana semua umat berjalan kedepannya. Ardy juga berharap, kaum Tionghoa di Tangerang Raya melihat bahwa PKB terbuka.
“Dengan digelarnya acara ini warga yang khususnya Tionghoa bisa berbenah diri dalam menghadapi tahun baru ini. PKB juga terbuka ko untuk semua kan berarti ini bagus,” tandasnya yang juga sebagai calon DPR RI tersebut
Sementara itu, Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengajak semua warga Indonesia harus mengenang jasa perjuangan Presiden RI ke-4.
“Gus Dur waktu itu menerbitkan Perpres yang menjadikan warga Tionghoa dapat menjalankan Imlek. Tanpa Gus Dur dan PKB juga tak ada barongsai. Tidak ada juga bahasa Mandarin yang secara bebas diajarkan di sekolah bahkan di pesantren,” ajaknya.
Kebhinekaan akan terus abadi di Indonesia. Jika munculnya rasa khawatir di antara warga seakan kemunduran kebhinekaan, kemudian seolah-olah menjadi masalah serius dan mengkhawatirkan masa depan kita,” terang pria yang kerap disapa Cak Imin dalam pidatonya.
Cak Imin menjelaskan, di zaman ini masyarakat tengah didera rasa kekhawatiran yang bisa memicu bangsa Indonesia terpecah belah.
Bayang-bayang kekhawatiran itu kata dia, hanya terjadi di dunia maya atau media sosial (medsos). Sehingga, masyarakat kirannya perlu bijak dalam menggunakan sosial media.
“Semoga ancaman dan kenyataan ini hanya peristiwa sesaat dan fenomena yang baru diera teknologi informasi sosial media. Intoleransi hanya di dunia maya dan tidak ada di dunia nyata di Indonesia,” tegasnya.
Cak Imin menambahkan, bahwa partai besutan Gus Dur ini bakal senantiasa memecahkan gejolak tersebut demi mempertahankan kebhinekaan Indonesia.
“Disini PKB senantiasa pastikan politik kebangsaan bakal menjadi warna Indonesia. Saya dan kita semua akan menjadi garda terdepan mengawal dan memastikan Indonesia, UUD dan Bhineka Tunggal Ika kita,” imbuhnya. (Gor/Yip)