Kesbangpol Kota Tangerang Ajak Mahasiswa Pahami Pancasila
POTRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang – Pemerintah Kota Tangerang melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) mengajak mahasiswa untuk mendalami ideologi Pancasila. Sehingga, upaya pemerintah ini dapat mengurangi dan menangkal langkah-langkah kaum milenial, dalam bertindak radikalisme.
Hal itu diungkapkan Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin mengatakan, ideologi Pancasila dapat berjalan beriringan dengan moto kota Akhlakul Kharimah. Pancasila juga merupakan dasar bernegara Indonesia yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Dasar negara kita, dibentuk oleh para pendahulu bangsa ini. Alangkah eloknya, jika ideologi pemersatu bangsa ini terus berdampingan dengan konsep Akhlakul Kharimah, agar terciptanya para generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia,” kata Sachrudin saat sambutan pada seminar Pemantapan Ideologi Pancasila di ruang Al Amanah, Lantai 5 Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (12/03/2019).
Menurut Sachrudin, masyarakat sangat mudah terpapar radikalisme apabila tidak memiliki paham yang jelas akan fungsi dari Pancasila.
“Bahkan, banyak pemuda yang tidak memahami dengan benar apa itu radikalisme, bahaya dan ancamannya bagi masyarakat dan bagaimana radikalisme bisa menyusup di dalam kegiatan sehari-hari,” bebernya.
Ia juga mengingatkan kepada para mahasiswa pentingnya ilmu untuk mengantisipasi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang dapat merusak persatuan bangsa. Melalui kegiatan pemantapan ideologi Pancasila ini, para peserta menurutnya dapat melawan paham radikalisme.
“Ikuti kegiatan ini sebaik mungkin. Karena akan memberikan manfaat yang sangat banyak untuk kita semua,” tukasnya.
Ditempat yang sama, Kepla Kantor Kesbangpol Kota Tangerang, Deni Koswara menambahkan, kegiatan ini bukan hanya berhenti di mahasiswa saja, melainkan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam memahami ideologi Pancasila.
“Tidak berhenti sampai di sini, tapi juga akan diarahkan ke tokoh agama dan tokoh masyarakat. Jangan sampai konsep kiri dan kanan itu tumbuh di masyarakat,” ujarnya.
Menurut dia, Pancasila bukan hanya slogan yang tidak dijalankan masyarakat, melainkan telah diaplikasikan dikehidupan sehari-hari. Namun, banyak masyarakat yang tidak mengetahui arti Pancasila secara menyeluruh.
“Dari gotong royong, musyawarah mufakat dan pemahaman agama juga merupakan dari Pancasila. Sebenarnya sudah diaplikasikan oleh masyarakat secara menyeluruh,” tegasnya.
“Saya harap, dengan adanya seminar ini, mereka (mahasiswa) dan masyarakat umum dapat memahami Pancasila secara menyeluruh. Maka dengan memahami Pancasila, masyarakat dapat melakukan demokrasi dengan musyawarah mufakat,” tandasnya. (ADVETORIAL)