BKKBN Provinsi Banten Sosialisasi Advokasi Program Kependudukan
POTRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten menggelar sosialisasi advokasi program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) bersama mitra 2019 di Kampung Saung, Kelurahan Cipondoh Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Jumat (29/03/2019).
Dr Kiky, perwakilan BKKBN Provinsi Banten mengatakan, kegiatan ini untuk menyampaikan langsung kepada masyarakat tentang KKBPK khususnya di Kota Tangerang ini.
“Sebenarnya warga sudah paham, tapi belum menyeluruh. Maka itu kita turun langsung agar seluruh masyarakat lebih paham lagi,” terang dr. Kiky kepada wartawan, Jum’at (29/3/2019).
Ia menjelaskan, dengan adanya sosialisasi seperti ini masyarakat sangat merespon dan antusiasnya baik. Hal itu karena masih banyak juga dari beberapa masyarakat belum mengetahui.
“Mudah-mudahan, konsep dan program nilai yang sudah kami sampaikan ini bisa masuk ke masyarakat luas,” tandasnya.
Sementara itu, Marinus Gea, anggota DPR RI Komisi IX hadir dalam kesempatan itu menyatakan, sosialisasi ini pada sebelumnya sudah dirancang pihaknya dan mitra kerja.
“Karena, kalau pertumbuhan penduduk tidak diawasi kemungkinan besar ledakan penduduk ini tak bisa terkendali dengan jangka waktu 10 hingga 20 tahun yang akan datang,” tuturnya.
Marinus memaparkan, apabila tidak ada program seperti ini atau tak direm, maka bakal terjadinya kepadatan penduduk.
“Diperkirakan pada tahun 2035 mendatang, para peneliti menyatakan penduduk di Indonesia mencapai 500 juta. Untuk mengantisipasinya, kami sudah merancang bagaimana masyarakat aktif untuk mengerem pertumbuhan ini,” paparnya.
Ia menambahkan, antisipasi tersebut mulai dari keluarga. Seperti contohnya memberi pemahaman bahwa punya banyak anak bukan suatu tujuan. Tapi, yang dilahirkan adalah generasi yang berkualitas.
“Itu lah sebabnya kita menrancang suatu program seperti ini. Kan tujuanya mengedukasi dan mensosialisasikannya kepada masyarakat bagaimana cara untuk mengantisipasi pertumbuhan penduduk yang tinggi,” imbuh Marinus. (Gor/Yip)