Gubernur WH Sebut PPDB 2019 Pakai Sistem Zonasi Dinilai Belum Efektif
0
0
POTRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang – Wahidin Halim (WH), Gubernur Banten menyebutkan, bahwa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 tingkat SMA/SMK yang memakai sistem zonasi dinilai belum efektif.
Seperti diketahui PPDB yang dimulai sejak kemarin, untuk SMA dilakukan dengan jalur zonasi 90 persen, prestasi 5 persen dan perpindahan orangtua 5 persen.
Sedangkan, untuk tingkat SMK tersedia lewat jalur pendaftar umum 90 persen, prestasi 5 persen dan pindahan orangtua 5 persen.
“Kalau dilihat parsial, efektif. Banyak orang berharap harusnya dikedepankan prestasi tapi sekarang tidak harus lingkungan. Menurut saya belum efektif,” terang WH saat rapat terbuka PPDB dengan sejumlah kepala sekolah di Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (18/6/2019).
WH menyatakan, implementasi PPDB kali ini mengacu Permendikbud No 51/2018 tentang PPDB 2019. Dalam aturan salah satunya diatur mengenai kewajiban sekolah untuk memprioritaskan peserta didik yang memiliki KK atau surat keterangan domisili sesuai dengan satu wilayah asal (zonasi) yang sama dengan sekolah asal.
“Tapi yang tak diperhitungkan harusnya secara rasio. Kalau dihitung jumlah sekolah dengan kebutuhan pada daerah yang padat penduduk dimana memang peluang untuk mendapatkan pendidikan lebih besar.”
“Dari sini lah memang resikonya, bahwa sekolah terbatas tapi jumlah peminat tinggi. Hal ini yang tidak diperhitungkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan,” jelasnya.
Mantan Walikota Tangerang ini menambahkan, penerapan zonasi menuntut Pemerintah Daerah untuk berbenah diri dalam menyediakan infrastruktur pendidikan.
Pasalnya, jumlah siswa lebih banyak atau tidak sesuai dibanding ketersediaan sekolah negeri di masing-masing. Dalam hal ini, kata WH, yang efektif satu kecamatan tersedia satu sekolah negeri.
“Ini menjadi persoalan dan menjadi catatan kita. Hari ini kita mengundang kepala sekolah untuk mencari jalan keluar. Apakah ke depan perlu ada penambahan bangunan kelas sekolah baru atau bagaimana akan kita bahas,” tukasnya. (Gor/Yip)
