Musim Kemarau, PDAM TKR Utamakan Pelayanan Air Bersih Bagi Pelanggan

0 0
Read Time:2 Minute, 25 Second

POTRETTANGERANG.ID, Kabupaten Tangerang – Menyusul datangnya musim kemarau yang melanda di berbagai daerah termasuk di Kabupaten Tangerang, Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja (PDAM TKR) Kabupaten Tangerang, terus melakukan berbagai upaya agar terus bisa memberikan pelayanan air bersih bagi pelanggannya.

Upaya tersebut dilakukan, agar gangguan terhadap proses produksi air bersih akibat musim kemarau dapat diatasi secara maksimal.

Pasalnya, saat ini aliran air dari Sungai Cisadane dan Cidurian yang merupakan pemasok bahan baku air bersih perusahaan plat merah terasebut mulai turun debitnya. Tentunya kondisi itu sangat menghambat proses produksi dan pendistribusian air bersih ke setiap pelanggan.

Direktur Utama PDAM TKR Kabupaten Tangerang, Rusdy Machmud mengatakan, pihaknya kini terus berusaha menjaga continuitas produksi pengolahan air dengan menggali sungai untuk membuat kanal. Agar air bisa masuk ke intakepengolahan. Pihakya juga berupaya untuk meminjam sejumlah pompa air berukuran besar ke Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta  Karya.

“Kami terus melakukan koordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, agar terjadi koordinasi yang baik dan langkah yang benar untuk mengatasi kekeringan yang melanda wilayah ini. Hal itu dilakukan, supaya produksi air bersih dari PDAM TKR tetap terjaga. Juga pelayanan kepada pelanggan pun tetap normal,” papar Rusdy Machmud, Senin (29/7).

Akibat kemarau panjang tersebut menurut Rusdy, mengakibatkan dua pelayanan Instalasi Kecamatan Kota (IKK) berhenti beroperasi. Lantaran suplai air yang tidak bisa diolah alias kekeringan.

Dua IKK tersebut masing-masing IKK Kronjo. Mengambil bahan baku air bersih dari Kali Cipasilihan. Kemudian kedua pelayanan IKK Kresek yang sumber air bakunya diambil dari Kali Cidurian stop produksi.

“Bahan baku air dari kedua IKK ini sudah tidak memungkinkan lagi untuk dijadikan sebagai bahan baku air bersih. Disamping kesulitan mengalirkan ke intake, air di kedua IKK tersebut kualitasnya sangat buruk,” tutur Rusdy.

Sementara itu Kepala Bagian (Kabid) Humas PDAM TKR Kabupaten Tangerang, Samsudin menjelaskan, IKK Rajeg masih berproduksi sekitar 25 liter per detik. Sedangkan IKK Mauk 15 liter per detik.

“Untuk Cabang Tigaraksa dan Teluknaga, masih produksi sekitar 100 liter per detik. Seharusnya dalam kondisi normal, mampu memproduksi 200 liter aor perdetik. Sedangkan Untuk IPA Cisauk, masih produksi 50 liter perdetik,” jelasnya.

Khusus IPA Cikokol kata Samsudin, produksinya masih normal. Namun air baku dari Cisadane kini kualitasnya menurun. Keadaan agak menyulitkan pihaknya untuk memproduksi air.

“Selain kondisi air Sungai Cisadane yang mulai surut, kualitasnya pun menurun. Meskipun saat ini kondisi air Cisadane terliat jernih, namun belum tentu air tersebut bersih. Kejernihan air Cisadane itu karena warna hijau dari lumut air. Jadi agak susah untuk diolah,” ungkap Samsudin.

Kendati demikian menurut Samsudin, proses produksi tetap berjalan. Meski harus menambah bahan baku kimia dalam proses produksi. Agar hasil produksi airnya tetap berkualitas.

“Saat ini pelayanan air bersih masih berjalan normal. Hanya di dua IKK saja yang produksinya terhenti. Namun kami tetap mengirimkan bantuan air bersih di kedua wilayah langganan tersebut. Agar masyarakat khususnya pelanggan PDAM TKR tetap terlayani kebutuhan air bersihnya,” pungkas Samsudin. (ADV)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Mungkin Anda juga menyukai

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *