Warga Usulkan Penambahan Kuota Bedah Rumah di Reses Kuswarsa
POTRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Banten Kuswarsa melaksanakan kegiatan Reses di Kelurahan Belendung, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Selasa (8/12/2020) malam.
Dalam reses yang digelar dengan menerapkan protokol kesehatan itu, berbagai macam aspirasi disampaikan warga setempat kepada politisi Partai Golkar tersebut.
Mulai dari usulan penambahan anggaran dan kuota program bedah rumah di wilayah Belendung, usulan agar DPRD memfasilitasi dikeluarkannya CSR dari PT Angkasa Pura II berupa penyediaan mobil ambulance untuk warga, serta persoalan sosial kemasyarakatan lainnya.
Dalam kesempatan itu Kuswarsa menjelaskan, ada beberapa usulan masyarakat yang masuk dalam kewenangan Pemkot Tangerang. Seperti misalnya program bedah rumah.
Untuk program tersebut, kata Kuswarsa, masyarakat bisa langsung menyampaikan usulan atau aspirasinya melalui saluran seperti Tangerang Live, Laksa serta berbagai macam saluran lainnya.
“Untuk bedah rumah memang ada yang menjadi kewenangan provinsi dan saya bisa mendorong Dinas Perkim Provinsi Banten. Kalau di provinsi bedah rumah anggarannya Rp 50 juta per rumah.
Nah kalau bedah rumah yang dari Pemkot Tangerang, itu kewenangan Pemkot,” ujarnya.
Kuswarsa berharap masyarakat memahami dan bisa membedakan mana program-program yang berasal dari pemerintah provinsi dan mana program menjadi kewenangan Pemkot Tangerang.
“Kalau itu (program,red) menjadi kewenangannya provinsi tentu usulan-usulan itu akan saya dorong dan dijadikan pokok pikiran untuk menyusun program ke depan. Dan kalau program itu kewenangannya ada di Pemkot Tangerang, ya masyarakat bisa menyampaikan melalui saluran-saluran yang tadi saya sebutkan,” imbuhnya.
Menariknya, wacana pemberian Vaksin Covid-19 yang digulirkan pemerintah pusat kepada masyarakat juga menjadi bahasan warga yang hadir dalam reses tersebut.
“Masyarakat ada juga yang bertanya untuk vaksin itu gimana penyalurannya, terus nanti dibagikan gratis atau nggak sama pemerintah,” ucapnya.
Menurut Kuswarsa untuk Vaksin Covid-19 itu saat ini masih sebatas wacana. Penyalurannya pun nantinya terbagi dalam lima fase. Saat inipun, lanjutnya, juga belum ada petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis terkait mekanisme penyaluran vaksin tersebut.
“Apakah vaksin itu nantinya pemerintah tidak mengenakan biaya kepada masyarakat atau nggak. Itukan belum ada petunjuk teknisnya, karena baru sebatas wacana. Dan (penyaluran vaksin,red) untuk masyarakat itu kan terakhir, fase ke lima,” taandasnya. (Gor/Yip)