Pemkot Tangerang Laksanakan PTM Terbatas dijenjang SD
POTRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang – Sebanyak 45 dari 448 sekolah dasar (SD) di Kota Tangerang, Banten melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, Senin (25/10/2021). Sekolah yang dipilih adalah yang dinilai sudah mampu menerapkan protokol kesehatan secara menyeluruh.
“Jadi pagi ini pendidikan tatap muka untuk siswa siswi SD, hari ini ada 45 dari 448 SD se Kota Tangerang yang sedang diuji coba, dilakukan secara berjenjang, satu minggu satu hari pembelajaran, karena gantian dengan siswa tingkatan yg lain,” ujar Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah saat meninjau proses PTM terbatas di SDN Pasar Baru 1, Kota Tangerang.
Pantauan lokasi baik siswa dan guru di sekolah menerapkan praktek prokes secara ketat. Para siswa pun sudah paham memakai masker yang benar, menjaga jarak, sampai rajin cuci tangan.
“Terima kasih orangtutua yang support dan dukung bahkan ingatkan putera puterinya untuk tidak lepas masker selama di sekolah. Jadi saat kembali ke rumah pun juga dalam keadaan sehat,” kata Arief.
Namun, Arief meminta agar tetap mengawasi terjadinya penularan Covid-19 di PTM Terbatas SD, Dinas Kesehatan setempat melakukan upaya surveilans, yakni tracing dan testing secara acak dan intens di sekolah-sekolah.
Jadi, bilamana ada siswa yang kedapatan positif Covid-19, bisa langsung tertangani dengan baik dan benar. “Iya, kita tetap lakukan surveilans, kan ada aturan atau rujukannya dari Kemenkes untik pengecekan surveilans ini, jadi tetap akan kita lakukan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin, mengatakan SD yang menggelar PTM terbatas itu yakni sebanyak 37 jenjang negeri dan 13 swasta. Siswa yang boleh mengikuti pun bagi orang tuanya sudah di vaksin Covid-19, apabila yang belum maka mengikuti secara virtual.
“Setiap hari ada evaluasi, karena kita kerahkan seluruh pengawas di Kota Tangerang untuk monep, kekurangannya dan kelebihannya. Jadi semisal ada sekolah misak ada pedagang di depan maka sekolah itu kami tutup dulu sementara, kantin pun juga,” katanya.
Jamaluddin menuturkan, pekan depan bisa bertambah menjadi 100 apabila sudah memenuhi asesmen. Untuk standar operasional prosedur (SOP) sama dengan asesmen sekolah menengah pertama (SMP).
“Untuk di sekolah ini sementara belum diinzinkan makan sembarangan dan jajan sembarangan. Pegennya kita ini namanya masker enggak bisa terkontrol jadi misalnya dia makan ada temen yang ngobrol itu yang kita khawatir,” tuturnya.
Jamaluddin menembahkan, untuk teknis dalam gelaran tersebut ia mencontohkan SDN Pasar Baru 1 yakni, pagi kelas 6A misalnya ada 32 siswa dibagi menjadi dua. Kemudian pada hari besoknya kelas 5 dibagi menjadi dua kembali. (ADV)