Kota Tangerang Raih Penghargaan Kota Bebas Frambusia Dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
POTRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat terus berupaya dalam hal mencegah sejak dini adanya virus atau wabah penyakit tingkat biasa, sedang dan berbahaya yang bisa kapan saja menyebar di tengah masyarakat Kota Tangerang.
Segala upaya yang dilakukan Dinkes Kota Tangerang diantaranya seperti meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), melakukan sosialisasi dan juga edukasi tentang bahayanya penyakit, cara mencegah dan juga bagaimana untuk mengobati jika masyarakat terpapar penyakit.
Serangkaian upaya yang dilakukan Dinkes Kota Tangerang membuahkan hasil, dimana Pemkot Tangerang mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat dalam hal mengeliminasi penyakit Frambusia. Apresiasi tersebut terlihat usai diterimanya sertifikat sebagai kota bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia yang di berikan kepada Pemkot Tangerang.
Wali Kota Tangerang H. Arief R. Wismansyah secara langsung menerima sertifikat yang diberikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS dalam acara Peringatan Hari Malaria Sedunia di Mandalika International Street Circuit, Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
“Pemkot terus berupaya agar pencapaian positif ini dapat terus terjaga, selain upaya meminimalisir penyakit lain di Kota Tangerang,” ungkap Wali Kota usai acara yang hadir didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni, Selasa (31/05/2022).
Arief menambahkan Pemkot Tangerang khususnya Dinkes jangan berbesar hati, dengan diterimanya sertifikat sebagai kota bebas Frambusia ini malah mengendurkan kinerja.
bahkan Wali Kota meminta dinkes terus secara rutin melakukan upaya sosialisasi dan edukasi tentang bahaya, pencegahan dan pengobatan penyakit menular kepada masyarakat.
“Karena lewat edukasi yang baik, akan membantu dalam proses pengobatan kepada para penderita penyakit,” harap Wali Kota.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni menambahkan, Kota Tangerang dinyatakan bebas frambusia lantaran bukan menjadi daerah endemi dan surveilans aktif berjalan dengan baik serta dalam kurun waktu enam bulan tidak ditemui kasus frambusia di Kota Tangerang.
“Penilaian dilakukan langsung oleh Kemenkes selama 6 bulan sejak tahun 2021,” ujarnya.
Kadinkes menjelaskan, beragam upaya yang dilakukan Dinkes saat ini dinilai sangat efektif untuk mencegah sejak dini penyebaran beragam penyakit yang sedang melanda beberapa wilayah Indonesia.
“Yang paling efektif itu PHBS, selain Frambusia, monkeypox (Cacar Monyet) dan beragam penyakit lainnya juga dapat dicegah jika PHBS benar benar diterapkan oleh seluruh masyarakat Kota Tangerang,” terangnya.
Kadinkes berharap, sinergitas yang sudah di jalankan dan di nilai efektif dalam mencegah terjadinya penyebaran penyakit dapat terus terus berlangsung, dan bahkan bisa bertambah sinergitas yang ada dengan seluruh elemen.
“Harapan saya semoga sinergitas yang sudah terjalin dengan baik dalam rangka pencegahan sejak dini penyebaran penyakit ini terus berjalan, dan juga semua pegawai Dinkes bisa lebih semangat lagi dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Kota Tangerang dalam mengatasi berbagai macam jenis penyakit,.” Harapan dr Dini.
Sebagai informasi, frambusia atau yang lebih dikenal dengan sebutan patek atau puru adalah penyakit infeksi tropis pada kulit, tulang dan sendi yang disebabkan oleh bakteri spiroket Treponema pallidum pertenue. (Adv)