DKP Kota Tangerang Gelar Gerakan Pangan Murah, Warga Benda Antusias Berbelanja
POTRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP), menggelar Gerakan Pangan Murah, di Kelurahan Pajang pada 14-15 November dan Kelurahan Belendung 16-17 November, Kecamatan Benda, Kota Tangerang.
Langkah ini pun mendapat antusias yang tinggi. Gerakan Pangan Murah berhasil memikat masyarakat dan menjadi buruan ibu-ibu. Pasalnya, harga komoditi yang dijajaki lebih murah dibanding pasaran, dengan perbandingan hingga Rp5 ribu.
Kepala Dinas Ketapang Kota Tangerang, Abduh Surahman mengatakan program yang diinisiasi oleh Pemerintah Pusat ini bertujuan untuk menekan inflasi dan mewujudkan keterjangkauan pangan bagi masyarakat, yaitu pangan murah yang berkualitas.
“Program ini dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), itu untuk seluruh Kabupaten dan Kota yang masuk kategori atau barometer adanya indikasi inflasi. Nah Kota Tangerang termasuk 90 Kabupaten atau Kota yang barometer inflasi, jadi harus melaksanakan kegiatan ini,” ujarnya kepada potrettangerang.id, Rabu (16/11/2022)
Abduh menjelaskan, kegiatan Gerakan Pangan Murah ini akan berlangsung di 10 lokasi berbeda, dengan menyajikan berbagai kebutuhan pangan seperti, beras medium dan premium, minyak goreng, gula pasir, daging ayam, sapi, kerbau, cabe rawit, cabe ijo, bawang bawang, dan lainnya.
“Pasokan itu seperti minyak dan beras dari Bulog, untuk daging dari perusahaan yang sudah bekerjasama dan jelas harga harus di bawah harga pasar, sedangkan untuk bawang, cabe dan lainnya itu dari Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) harga juga wajib di bawah harga pasar. karena sesuai dengan tujuan yaitu menekan inflasi,” terang Abduh.
Kadis DKP menjabarkan, tidak ada batasan masyarakat dalam membeli, semua produk baik yang paketan dalam penjualannya atau yang satuan. Karena, stok untuk seluruh kebutuhan disediakan sangat banyak.
“Lagipula sama sama kita ketahui kadang masyarakat yang belanja itu tidak buat sendiri, ada tetangga yang nitip, atau sodaranya yang nitip. Jadi tidak kami batasi masyarakat untuk belanja disini,” imbuhnya.
Abduh berharap, kegiatan ini bisa sedikit membantu masyarakat ditengah naiknya inflasi. “Ibu-ibu beda Rp2 ribu, Rp3 ribu pasti dikejar, dan ini pasti dibutuhkan dan membantu mereka. Kita usahakan kembali digelar, dengan harga terjangkau namun produk berkualitas,” katanya.
Salah seorang warga Kelurahan Belendung, Ria mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, apa lagi yang notabenenya masyarakat dengan kategori menengah ke bawah.
“Tadi saya belanja cabai, bawang, jengkol, dan labu. Wah, ternyata benar memang lebih murah, bisa dibilang seperti harga pasar induk. Seperti cabai di luaran Rp25 ribu, disini saya bisa dapat Rp22 ribu per kilo. Bawang di luar Rp20 ribu, disini bisa Rp18 ribu,” paparnya usai berbelanja.
Ia pun mengaku, dengan Gerakan Pangan Murah selain bisa mendapat kebutuhan dapur dengan harga lebih murah. Juga mengurangi ongkos belanja ke pasar. “Jadi kalau bisa dirutinin kegiatan seperti ini. Minimal satu bulan sekali, itu sudah cukup membantu,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Siti, yang berbelanja paket beras 5kg dan gula 1kg dengan harga Rp55 ribu saja. “Kalau di luar, biasanya dibandrol Rp62 ribu, lumayan banget disini lebih murah Rp8 ribuan. Bisa buat jajan anak besoknya lagi,” serunya.
Sekedar informasi, Gerakan Pangan Murah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, menekan laju inflasi tahun 2022, serta meningkatkan aksesbilitas pangan murah dan berkualitas. (Adv)