Cegah Kematian Ibu dan Anak, Dinkes Bersama RS Teken PKS Pelayanan Rujukan Kegawatdaruratan
POTRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS), dengan seluruh Rumah Sakit (RS) dan lembaga kesehatan di Kota Tangerang. PKS ini bertujuan dalam Pelayanan Rujukan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal, yang masuk pada Program Momentum Private Healthcare Delivery (MHPD).
Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr Dini Anggareni mengungkapkan, kota bermottokan Akhlakul Karimah ini, sudah bisa menekan angka kematian ibu dan bayi. Sebab pada 2021 angka kematian tersebut sebesar 12,9 persen, di 2022 angka tersebut menurun menjadi 12,67 persen.
“Maka, dengan kerjasama ini, diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi yang lebih signifikan lagi. Salah satunya, memudahkan proses layanan rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu klinik, bidan dan puskesmas ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut, yaitu seluruh RS di Kota Tangerang,” ungkap dr Dini seusai Penandatanganan PKS tersebut di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (09/02/2022).
Dalam penandatanganan kerjasama ini. Dia menegaskan bahwa, Pemkot Tangerang meminta komitmen seluruh RS dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta peningkatan pelayanan yang dimiliki oleh RS tersebut.
“Jadi ayo, mari kita bekerjasama, sama-sama bekerja dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kota Tangerang,” jelas dr Dini.
Sementara itu, Deputy Chief of Party USAID MPHD, Damaryanti Suryaningsih menuturkan, USAID MPHD dalam program ini, memberikan dukungan kepada Kota Tangerang untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Melalui penguatan atau peningkatan fasilitas yg dimiliki pihak swasta.
“Jadi MPHD berfokus kepada peningkatan kualitas fasilitas swasta baik di RS, klinik maupun praktik bidan swasta. Secara teknik, kami melakukan pembinaan apa yang dibutuhkan sesuai kondisi disebuah kota tersebut. Dalam hal ini, pemberian pelayanan yang maksimal pada ibu dan bayi,” jelas Damaryanti. (ADV)