Branding Rantai Pasok Industri Pariwisata, Kemenparekraf Gelar Literasi Rantai Pasok
POTRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang – Penguatan rantai pasok Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf RI melalui Direktorat Manajemen Industri, menggelar Literasi Rantai Pasok dengan tema Membangun Branding Dalam Rangka Peningkatan Rantai Nilai Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang berlangsung di Grand Soll Marina Hotel, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Sabtu (11/03/2023).
Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf RI, Syaifullah mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut, guna meningkatkan penggunaan produk UMKM pada Industri Pariwisata. “Kegiatan Literasi Rantai Pasok sebagai bentuk nyata, dalam upaya peningkatan penggunaan produk UMKM pada Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Indonesia,” tegasnya.
Hadir sebagai narasumber Direktur LPPM Unis Tangerang, Dr H Hudaya Latuconsia, Communications Trainer and Public Speaking Practicioner, Daud Ridwan Lumban Tobing SH dan Kepala Bidang Pariwisata Kota Tangerang, Adrial Alkarami. Dalam pemaparannya, Hudaya menenkankan, pentingnya Membuat ide kreatif dengan membuat produk UMKM yang unik dan Inovatif.
“Bila ingin produk kita memiliki nilai daya jual tinggi, maka kita harus berani membuat perbedaan dengan membuat ide kreatif dan inovatif, lets doing lalu kerjakan, ” tegas mantan Kepala Bappeda Provinsi Banten tersebut.
Hudaya juga mengingatkan, pentingnya peningkatan SDM dalam menggerakkan Literasi Rantai Pasok Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. “Kunci dan dasar dari literasi adalah edukasi, dalam hal ini peningkatan SDM melalui bimbingan teknis dan penguatan kapasitas. Maka kegiatan yang sudah dilaksanakan Kemenparekraf hari ini sudah sangat tepat,” tambahnya.
Sementara itu, Daud Tobing menjelaskan, pentingnya membangun branding dalam rangka meningkatkan rantai nilai Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. “Saat ini sudah era digital dan algoritma, maka pendekatan Branding kekinian adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan Sosial Media sebagai media membentuk Brand Image suatu produk Pariwisata,” jelasnya.
Daud Tobing mencontohkan, bahwa masyarakat selalu membeli produk lokal, karena dibuat kesan atau image kebutuhan produk tersebut. “Orang bisa memiliki produk yang sama, tapi cara membuat branding yang berbeda. Kesan terbaik dari suatu produk tercipta, karena branding yang diciptakan dari ide-ide kreatif, inovatif yang akhirnya menghasilkan produk yang unik,” terangnya.
Selain itu, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang, Adrial Alkarami mengatakan, bahwa pasca pandemi covid-19, tingkat Pariwisata di Kota Tangerang semakin meningkat. Bahkan tahun ini kunjungan wisatawan ke Kota Tangerang mencapai 11 juta orang.
“Kita ditargetkan 10 juta kunjungan, tapi tahun ini melebihi target mencapai 11 juta kunjungan. Sebagian besar hanya sekedar transit, maka kedepan, Pemerintah Kota Tangerang akan mengembangkan destinasi wisata yang nyaman dan unik. Agar tidak hanya sekedar Transit tapi juga punya nilai edukasi history,” pungkasnya. (Mad/Yip)