ART Lompat Dari Atap Rumah Meninggal Dunia, Ini Penjelasan Kapolres

0 0
Read Time:1 Minute, 35 Second

POTRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang – Usai mendapatkan perawatan medis selama delapan hari sejak 29 Mei 2024 hingga 5 Juni 2024, CC (16) asisten rumah tangga (ART) yang nekat lompat dari rumah majikannya meninggal dunia di RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (5/6/2024) siang pukul 14.18 WIB di Ruang ICU.

Jenazah remaja berusia 16 tahun tersebut, telah menjalani autopsi untuk kepentingan penyidikan Kepolisian Metro Tangerang Kota, Polda Metro Jaya.

“Tindakan penanganan medis yang telah dilakukan setelah menerima laporan korban melompat dari atap rumah majikannya itu pada 29 Mei 2024, korban segera kami bawa ke RS Tiara. Lalu keesokannya, 30 Mei 2024 korban dipindahkan ke RSUD Kabupaten Tangerang, untuk perawatan lebih intensif. 1 Juni 2024, pihak RSUD menyatakan jika korban tidak sadarkan diri dan dimasukkan ke ruang ICU, pada Rabu, 5 Juni 2024 pihak RS menyatakan jika korban meninggal dunia,” terang Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, bersama Dirut  RSUD kabupaten Tangerang, Asisten 3 Pemkot Tangerang dan Kadinsos Kota Tangerang, dalam press release di depan ruang Instalasi Pemulasaraan Jenazah. Rabu (5/6/2024) malam WIB.

Selanjutnya, usai melengkapi administrasi pengambilan jenazah dan melakukan autopsi. Dinsos Kota Tangerang dan Polres Metro Tangerang Kota membantu pemulangan dan pengawalan Jenazah ke tempat asal korban di Kerawang.

“Almarhumah hari ini dimakamkan di kampung halamannya, yakni Karawang, Jawa Barat. Kami turut berdukacita atas meninggalnya korban,” kata Kapolres.

Dalam kasus ini, kepolisian Polres Metro Tangerang Kota sudah menetapkan empat orang sebagai tersangka, termasuk majikan korban berinisial L.

Sementara, Direktur RSU Kabupaten Tangerang, Endang Widyastiwi menjelaskan, penyebab meninggalnya CC, meskipun sempat menjalani perawatan medis. Dari hasil pemeriksaan medis menunjukan, diantaranya penyebab pasien meninggal dunia karena mengalami luka memar di bagian paru-paru yang cukup serius, untuk lebih pastinya akan dilakukan autopsi terhadap korban guna mengetahui penyebab kematiannya.

“Kondisi ini bisa membuat penggumpalan darah di situ, ada trauma yang cukup dalam, yang akhirnya menyebabkan kematian,” kata Widyastiwi, Rabu (5/6/2024) malam. (Yip)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Mungkin Anda juga menyukai

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *